Seringkali muncul pertanyaan kenapa balita harus diukur tinggi badannya? Pertanyaan tersebut sering diutarakan ketika saat Posyandu. Hal ini terjadi karena banyak orang tua kurang memiliki pemahaman tentang pentingnya mengetahui pertumbuhan tinggi badan untuk mengukur stunting.
Ketika rutin melakukan pengukuran tinggi badan maka sejak dini bisa mendeteksi terjadinya gangguan stunting. Untuk itu sebagai orang tua jangan hanya berfokus pada berat badan si kecil saja. Ini sangat penting diperhatikan supaya meminimalisir terjadinya gangguan stunting.
Sebenarnya untuk mengukur stunting tidak hanya melalui tinggi badan tetapi juga berat badan si kecil. Maka dari itu cukup penting untuk memperhatikan kedua hal tersebut. Supaya lebih jelas, simak uraian di bawah ini.
Indikator Dalam Mengukur Stunting

Tinggi Badan
Indikator pertama dalam mengukur stunting adalah tinggi badan. Pertumbuhan tinggi badan pada anak tidak cepat berbeda dengan berat badan. Pertumbuhan tinggi badan ini dipengaruhi oleh makanan dengan asupan nutrisi dan gizi yang berkualitas.
Apabila makanan yang diberikan tidak berkualitas maka pertumbuhan tinggi badan semakin lambat. Selain karena makanan juga pemberian ASI eksklusif kepada bayi hingga berusia 6 bulan.
Berat Badan
Dibandingkan dengan tinggi badan, berat badan juga menjadi indikator yang digunakan. Hal ini terjadi karena ketika anak mengalami gangguan stunting maka berat badannya akan mengalami penurunan.
Perubahan berat badan pada anak sangat cepat dibandingkan dengan tinggi badan. Naiknya berat badan ini berarti menunjukkan si anak mendapatkan asupan nutrisi dan gizi cukup baik.
Usia
Indikator yang ketiga adalah usia. Indikator ini bisa untuk melihat perkembangan berat badan dan tinggi badan anak dibandingkan dengan anak yang memiliki usia yang sama. Dari situ juga akan dilihat seberapa baiknya asupan nutrisi dan gizi yang diperoleh.
Seperti diketahui setiap anak mengalami pertumbuhan yang berbeda-beda. Jika berat badan dan tinggi anak lebih rendah dibandingkan dengan teman seusia nya maka bisa jadi mengalami gangguan stunting.
Jenis Kelamin
Tumbuh kembang anak laki-laki dan perempuan itu tidak sama. pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat dari perempuan. Untuk itu dalam mengukur stunting tentu memiliki cara yang berbeda.
Ini menjadi salah satu indikator yang harus diperhatikan jangan sampai dibuat sama. Jika dibuat sama tentu akan mendapatkan hasil yang salah. Maka dari itu jangan sampai menyamakan berat badan dan tinggi badan ideal antara anak laki-laki dan perempuan.
Lingkar Kepala
Lingkar kepala juga harus diukur setiap bulannya sama halnya dengan berat badan dan juga tinggi badan. Lingkar kepala ini harus rutin diukur sampai usia bayi 2 tahun. Cara ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran ukuran dan juga tumbuh kembang otak anak setiap bulannya.
Mengukur lingkar kepala bisa dilakukan ketika sedang posyandu. Setelah diukur maka hasilnya akan dikelompokkan dalam beberapa kategori yaitu normal, besar dan juga kecil. Apabila ukuran lingkar kepala lebih kecil berarti ada masalah dengan perkembangan si kecil dan bisa saja itu merupakan tanda adanya gangguan stunting.
Cara Mengukur Stunting

Mengukur Tinggi Badan Berdasarkan Usia
Cara pertama yang bisa bisa dilakukan untuk mengukur stunting adalah mengukur tinggi badan anak berdasarkan usia. tujuannya untuk mengetahui tinggi badan anak sesuai dengan usianya atau tidak. Apabila di bawah anak seusia nya bisa saja sedang mengalami gangguan stunting.
Ada banyak orang yang beranggapan bahwa tinggi badan merupakan faktor keturunan. Tetapi itu tidak sepenuhnya benara maupun salah. Jika anak kekurangan nutrisi dan juga gizi biasanya pertumbuhannya akan terhambat dan menyebabkan terjadinya stunting.
Mengukur Berat Badan berdasarkan Usia
Cara ini untuk mengetahui berat badan si kecil apakah sesuai dengan usianya atau tidak. Hasil yang didapatkan bisa digunakan untuk mengetahui apakah berat badan anak kurang, sangat kurang atau lebih. Jangan lupa dibandingkan dengan anak seusia nya.
Jika grafik berat badan anak dari mengalami penurunan maka harus diperiksa lebih lanjut karena bisa saja terjadi gangguan stunting. Seperti yang diketahui tanda anak mengalami stunting adalah berat badannya mengalami penurunan.
Mengukur Berat Badan Berdasarkan Tinggi Badan
Cara mengukur stunting yang terakhir adalah dengan mengukur berat badan berdasarkan tinggi badan. Tujuan dari cara ini adalah untuk mengetahui apakah berat badan anak sesuai dengan tinggi badan atau tidak.
Setelah diketahui hasilnya maka akan dikelompokkan apakah kekurangan nutrisi dan gizi atau tidak. Apabila kekurangan maka sangat berisiko mengalami gangguan stunting. Dengan rutin menjalankan hal ini merupakan salah satu upaya untuk mendeteksi dini terjadinya stunting.
Nah itulah cara mengukur stunting dengan benar. diharapkan para orang tua rutin mengetahui pertumbuhan berat badan dan tinggi badan si kecil sebagai upaya untuk mendeteksi terjadinya stunting. Bagi yang sedang dalam masa pubertas dan pertumbuhan bisa menggunakan tiens peninggi badan. Dijamin suplemen tiens peninggi badan dapat membantu mendapatkan berat badan ideal.