Majas hiperbola sepertinya menjadi salah satu jenis majas yang cukup banyak dikenal. Pasalnya majas hiperbola seringkali digunakan baik dalam karya sastra maupun dalam bahasa komunikasi khususnya komunikasi dengan kekasihnya, hehe. Bagi seseorang yang sedang melakukan pendekatan terhadap lawan jenisnya, pasti majas hiperbola akan seringkali dijadikan pilihan untuk mengungkapkan kata-kata yang bersifat merayu.
Majas hiperbola merupakan majas yang mengandung suatu pernyataan yang berlebih-lebihan atau membesar-besarkan serta menjadi salah satu majas yang cukup banyak digunakan. Pembahasan majas hiperbola juga sangat sering ditemukan dalam materi bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan mulai dari tingkat SD, SLTP, SLTA, hingg perguruan tinggi.
Majas hiperbola merupakan jenis majas yang mengandung pernyataan yang melebih-lebihkan atau membesar-besarkan. Penggunaan majas hiperbola tentunya adalah untuk menyusun atau merangkai sebuah kalimat sehingga kalimat tersebut terkesan menjadi lebih unik dan menarik bagi para pembacanya. Dalam pembuatan karya sastra seperti puisi, lagu, syair, dan lain sebagainya, majas hiperbola menjadi salah satu pilihan, maka dari itu majas hiperbola perlu dipahami betul.
Jika kita amati, tetunya ada banyak sekali karya yang menggunakan majas hiperbola entah itu dalam sebuah puisi atau lagu yang tujuannya adalah untuk memperindah sehingga pembaca atau pendengar lebih menarik untuk mendengarkannya. Nah bagi Anda yang ingin memahami seputar majas, Anda dapat mengunjungi situs materibelajar yang mana di dalamnya terdapat banyak pengetahuan seputar majas dan berbagai pengetahuan lainnya.

Ciri-ciri Majas Hiperbola
Majas hiperbola merupakan majas yang gaya bahasanya melebih-lebihkan sehingga yang benda atau sesuatu yang diungkapkan akan terkesan luar biasa bagi para pembacanya. Majas hiperbola bisa dengan mudah ditemukan dalam karya puisi, syair, lagu, dan lain sebagainya. Majas hiperbola biasanya menjadi salah satu pilihan bagi mereka yang sedang kasmaran, yang mana tujuannya adalah untuk mengungkapkan isi hati atau kekaguman terhadap pasangannya. Majas hiperbola memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Penggunaan gaya bahasanya lebih dramatis.
- Ciri khas yang paling menarik dari majas hiperbola adalah gaya bahasanya yang terkesan melebih-lebihkan sesuatu hingga yang disampaikan terlihat luar biasa dan bahkan terlihat lebih besar dari kenyataannya.
- Kalimat-kalimatnya memiliki pengaruh yang kuat terhadap orang yang mendengarkan atau membacanya.
- Penyampaian dari gaya bahasa majas hiperbola cenderung tidak masuk akal, tetapi cukup unik dan menarik untuk di dengarkan.
Yang jelas kalimat atau ungkapan yang menggunakan majas hiperbola akan terdengar lebih menarik dan lebih luar biasa, meskipun dalam kenyataannya tidak demikian. Bagi orang yang tidak kenal dengan dunia sastra atau tidak tertarik dengan dunia sastra, mungkin penggunaan majas hiperbola juga akan terkesan lebay karena melebihkan sesuatu hingga tidak masuk akal.

Contoh-contoh Majas Hiperbola
Dalam berbagai karya sastra, kita bisa dengan mudah menemukan kalimat-kalimat yang menggunakan majas hiperbola. Tata bahasa dari majas hiperbola juga sangatlah mudah untuk ditemukan. Apalagi dalam lagu-lagu yang bertemakan tentang cinta, majas hiperbola tentu seolah menjadi komposisi yang wajib. Nah berikut adalah beberapa contoh majas hiperbola:
- Dalam lirik lagu
Lagu adalah sebuah karya yang mana dalam pengungkapan atau penyampaiannya menggunakan nada. Adapun komposisinya tidak jauh berbeda dengan puisi, dan bisa juga dikatakan bahwa lagu adalah puisi yang dinyanyikan. Berikut adalah contoh majas hiperbola dalam lirik lagu yang mungkin Anda kenali:
- “Senyummu sehangat mentari pagi, seperti pelangi, selalu ku nanti” (Andmesh). Nah lagu tersebut mengandung contoh majas hiperbola yang mana menggambarkan senyum seseorang yang sehangat mentari pagi dan seperti pelangi.
- “Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya” (Dewa 19). Kalimat tersebut mengandung majas hiperbola yang melebih-lebihkan suasana rindu yang seolah membuat tidak berdaya.
- “Ribuan kilo jarak yang kau tempuh” (Iwan Fals). Kutipan lirik lagu dari Iwan Fals tersebut juga mengandung majas hiperbola.
- Dalam kehidupan sehari-hari
Selain dalam karya sastra, ternyata kita juga bisa menemukan contoh-contoh majas hiperbola. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan majas hiperbola dalam kehidupan sehari-hari:
- “Soal Matematika pada ujian kali ini sangatlah memeras otak”. Di dalam kalimat tersebut juga terdapat contoh majas hiperbola yakni memeras otak.
- “Hati Diana hancur ketika melihat kekasihnya bersama orang lain”. Kalimat hati yang hancur juga seolah-olah melebihkan yang berarti tergolong pada majas hiperbola.
- “Tendangan Roni membuat bolanya melesat secepat kilat”. Kalimat bola yang secepat kilat juga tergolong pada majas hiperbola yang tentunya melebih-lebihkan.
- “Jumlah pengangguran di wilayah tersebut terus meroket”. Kalimat tersebut juga mengandung majas hiperbola yang menggambarkan jumlah pengangguran yang naik dengan kata meroket.
- Dalam karya puisi
Puisi merupakan karya sastra yang memang cukup banyak menggunakan majas guna memperindah setiap kalimat yang dituliskannya. Di dalam puisi kita bisa dengan mudah menemukan majas hiperbola. Berikut adalah beberapa contoh kutipan puisi yang menggunakan majas hiperbola
- “Cintaku sebesar dunia, seluas samudra, dan setinggi langit”. Kalimat tersebut tergolong majas hiperbola karena melebih-lebihkan yang sedang diungkapkan.
- “Lautan luas akan ku sebrangi, gunung yang tinggi akan ku daki”. Kalimat tersebut tergolong melebih-lebihkan dan bahkan hingga tak masuk akal. Dengan demikian kalimat tersebut tergolong pada majas hiperbola.